Pengertian Saham Gorengan atau Small Cap – Di Indonesia ada istilah aneh dalam penamaan suatu saham yakni saham gorengan. Istilah itu terdengar aneh bagi orang awam karena gorengan sendiri itu adalah nama makanan ringan di Indonesia. Orang yang baru pertama kali mendengar saham gorengan pasti merasa bingung dan penasaran kenapa dinamakan gorengan karena berbeda hubungannya. Namun setelah dipelajari lebih lanjut terdapat kesamaan antara saham dan gorengan yakni sama-sama digoreng.
Saham dan gorengan itu sama, sama-sama bisa digoreng
Saham gorengan itu sendiri adalah saham yang memiliki nilai kapitalisasi kecil dan harga yang rendah perlembarnya. Rata-rata harga sahamnya dibawah 1000 rupiah perlembarnya dan nilai kapitalisasinya di bawah rata-rata nilai kapitalisasi pasar.
Harga dari saham gorengan ini bisa naik dan turun secara tajam dalam waktu yang singkat. Bahkan sering saham ini naik dan turun lebih dari 10% dalam satu hari yang membuat investor yang memiliki saham ini seperti menaiki roler coaster ke surga dan neraka.
Didapati juga saham gorengan mudah terkena auto reject karena kenaikan dan penurunan yang melebihi batas wajar. Saham gorengan pun merupakan sarana bagi para spekulator karena potensi profitnya yang tinggi ketika harga saham itu naik.
Terdapat teori bahwa kenaikan dan penurunan saham tersebut diakibatkan oleh permainan bandar saham yang melakukan aksi beli dan jual dalam jumlah besar di bursa.
Bandar akan melakukan pembelian suatu saham small cap dalam jumlah yang besar sehingga harga saham itu naik lalu menjual saham tersebut ketika investor membeli saham yang sudah naik tersebut karena terpancing dari kenaikan saham.
Ketika harga naik karena para investor ikut membeli, si bandar malah menjualnya dengan besar-besaran yang menyebabkan harganya turun drastis. Kegiatan ini disebut menggoreng dan perlu diketahui bahwa kegiatan ini adalah illegal.
Namun terlepas dari permainan bandar tersebut tidak seluruh saham gorengan merupakan saham yang berisiko tinggi.
Terdapat pula saham-saham gorengan yang memiliki potensi menjadi saham blue chip di masa depan karena faktor fundamental perusahaannya. Dan bila anda melihat historis harga saham blue chip maka anda akan sadar bahwa dulunya saham blue chip adalah saham gorengan.
Jadi meskipun harganya diombang ambingkan oleh bandar saham gorengan yang memiliki fundamental bagus akan naik dalam jangka waktu panjang.
Pada akhirnya saham gorengan hanyalah saham yang memiliki volatilitas tinggi. Investor jangka panjang yang mengerti tidak perlu untuk mengkhawatirkan volatilitas tersebut.
Risiko yang dinilai besar dalam saham gorengan hanyalah risiko karena tidak mengetahui kondisi perusahaannya. Seperti apa yang dikatakan Warren Buffett “Risk come from not knowing what you are doing”.
Bila anda mengetahui bahwa suatu saham berprospek untuk di investasikan maka anda tidak perlu mempedulikan bahwa saham itu blue chip ataupun gorengan.
Semoga artikel ini menambah wawasan anda. Selamat berinvestasi!